GuidePedia

0
Penghargaan MURI untuk SDIT Khoiro Ummah tempat Nia belajar





Aghnia Si Penulis Termuda
Fadhilatunnisa Aghniya Ramadhan penulis buku cilik asal Sumbang, Banyumas dengan lancar memperkenalkan diri. Sebelum menceritakan siapa dia lebih jauh, anak ke dua dari pasangan Muhammad Noer dan Diyah Mulyaningsih mengajak untuk bernyanyi Guruku Tersayang.

Nia, begitu dia dipanggil kemudian memperlihatkan film tentang dia dan keluarganya. Dengan suara kecilnya, anak kelahiran 8 Oktober 2007 berhasil memukau para peserta yang kebanyakan adalah siswa SMA, guru paud, dan pengajar.

“Alasan saya mau menulis buku karena ingin membeli laptop sendiri,” katanya. Walau sampai saat ini keinginannya itu belum terwujud. Tetapi hal itu yang memotivasinya untuk terus menulis buku.

Dia pun menceritakan buku ini ditulis dibuku khusus harian rumah, buku harian sekolah, lapotop orang tuanya, atau kadang nulis dikertas sobekan. Tidak hanya dirumah dan disekolah dia menulis, tetapi di kendaraan pun pernah dia menulis catatan hariannya.

“Kalau sedang capek, kadang Nia yang ngomong, umi yang nulis di buku, atau abi yang mencet-mencet laptop,” kata murid kelas 2 SDIT Khoiro Ummah Purwokerto yang hobi membaca ini.

Catatan hariannya selama dua bulan, ini kemudian dikumpulkan oleh abi, umi serta gurunya di sekolah. Tidak hanya catatan di buku, pesan singkat yang dikirimkan oleh Nia juga dimasukkan dalam buku Balita Menulis Buku.

Nia mengaku, jika dia sama seperti anak-anak biasa, namun orangtuanyalah yang memotivasinya dan mengembangkan bakatnya. Sehingga dia bisa menulis buku. Bahkan saat ini dia memecahkan rekor sebagai penulis balita dari MURI.

Selain Nia yang menjadi sumber dalam seminar bedah buku ‘Balita Menulis Buku’ di gedung Persatuan Wanita Pertamina, yang digelar oleh Persatuan Pemuda Muhammadiyah Cilacap Sabtu (23/11) kemarin, juga ada Dra Y Fenina dan H Dani Moh Hasan SM.

Menurut Fenina, sebagai Ketua Ikatan Widia Iswara Jawa Tengah, mengatakan, apa yang sudah dilakukan oleh Nia bisa menjadi contoh positif. Bagaimana pentingnya mengekspresikan apa yang dirasa melalui tulisan. Seperti yang dituliskan oleh Nia yang menceritakan kehidupannya sehari-hari.

“Kita bisa belajar, pentingnya membiasakan menulis diusia dini. Bukan untuk mengeksploitasi, namun mengembangkan bakat anak. Orang tua harus tahu potensi anak-anaknya,” katanya. Dia berpesan agar selalu menanamkan sugesti ke kepala bahwa ‘aku bisa’ menulis dengan mudah.

Sementara Ustaz Dani yang seorang Dosen Sastra Inggris di Universitas Putra Indonesia Cianjur mengungkapkan, dari segi bahasa memang tidak terlalu tertata seperti karya sastra lainnya. Namun, ini yang menunjukkan buku ini benar-benar ditulis oleh anak-anak.

“Mba Nia memberikan potret kehidupan anak-anak yang sesungguhnya. Yang penuh ide tapi pragmentis,” katanya. Yang menjadi luar biasa buku Balita Menulis Buku ini, kata dia karena Nia bisa menuangkan idenya sesuai dengan usianya. Bagaimana dia menulis saat bahagia, sedih, tertawa, sakit, di rumah, berkunjung ke rumah saudara, dan lainnya.

Ketua PP Muhammadiyah Cilacap, Gunawan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memotivasi orang tua agar bisa mengembangkan bakat anaknya sejak dini. Agar anak-anak mereka yang menjadi generasi penerus bangsa memiliki kreatifitas tinggi. (ale)

Posting Komentar Blogger

 
Top